Sabtu, 08 Maret 2008

GENERASI 5:54

Siapakah yang dimaksud dengan generasi 5:54 itu?
Mereka adalah generasi yang disebutkan dalam Al Qur’an surat 54 (Al Ma’idah) ayat 54.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآَئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu`min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”

Ciri-ciri generasi atau kaum itu adalah:
1. Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya,
2. Bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu`min
3. Bersikap keras terhadap orang-orang kafir
4. Yang berjihad dijalan Allah
5. Tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Apakah kita termasuk di dalamnya? Jika belum, maukah kita menjadi bagian daripadanya? Merekalah yang dijanjikan oleh Allah mendapat pertolongan dan karunia-Nya.Ataukah kita justru menjadi generasi yang tergantikan yang tercantum di awal ayat tersebut? Generasi yang murtad atau yang lemah yang tidak sepenuh hati mencintai Allah, tidak bersikap lembut terhadap orang mu’min, lemah terhadap orang kafir, tidak berjihad di jalan Allah takut terhadap ejekan orang.Jadi inget sebuah moto yang sering saya gunakan sebagai penyemangat. BERGERAK ATAU TERGANTIKAN! Jika kita menjadi lemah, tidak bergerak atau berjihad dalam menegakkan agama Allah, dalam beramar makruf nahi mungkar, maka kita akan tergantikan oleh gerasi yang lain yang lebih baik dari kita. Dalam sebuah amanah wajar jika ada regenerasi, bukan itu yang dimaksud disini. Karena selepas dari satu amanah dakwah maka dia bisa pindah ke amanah dakwah yang lain. Jangan anggap amanah dakwah sebagai sebuah beban, tetapi justru sebuah nikmat karena kita masih berada di jalan dakwah. Bisa jadi dengan tidak adanya amanah justru membuat kita rentan futur. Kereta dakwah akan terus berjalan dengan atau tanpa keberadaan kita, tinggal kita yang memilih untuk tetap berada di dalamnya menuju tujuan ataukah kita berhenti di tengah jalan tidak meneruskan perjalanan. Pindah ke gerbong yang lain tidak masalah asalkan masih berada dalam kereta dakwah. Misalnya, selepas dakwah sekolah ada dakwah kampus, selepas dari kampus ada dakwah pasca kampus, dan sebagainya, masih banyak lahan dakwah yang lain. Di setiap jengkal bumi Allah.

Tidak ada komentar: