Dzikir bukan semata soal bacaan dan jumlah, waktu dan tempat, atau guru dan murid. Satu hal penting yang sering terabaikan dalam berdzikir adalah prosesnya. Apa proses utamanya? Musik! Apa…? Musik…? Ya…, musik! Dzikir itu proses rasa dan kesadaran, bukan proses fikir yang kognitif. Makanya kalau berdzikir jangan berfikir. Singkirkan semantika dan gramatika, juga tak perlu logika dan algoritma. bahkan Allah juga sudah menegaskan dalam Al Qur'an surat al-Imran ayat 191:"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. 3:191).
Kamis, 31 Januari 2008
DZIKIR ITU MUSIC
Dzikir bukan semata soal bacaan dan jumlah, waktu dan tempat, atau guru dan murid. Satu hal penting yang sering terabaikan dalam berdzikir adalah prosesnya. Apa proses utamanya? Musik! Apa…? Musik…? Ya…, musik! Dzikir itu proses rasa dan kesadaran, bukan proses fikir yang kognitif. Makanya kalau berdzikir jangan berfikir. Singkirkan semantika dan gramatika, juga tak perlu logika dan algoritma. bahkan Allah juga sudah menegaskan dalam Al Qur'an surat al-Imran ayat 191:"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. 3:191).
Diposting oleh
RoeL Lee
di
05.41
0
komentar
Label: qolBu
Kamis, 17 Januari 2008
sedih, mulia, dan cinta
Bersedih dalam urusan duniawi, membuat hati menjadi gelap, sedangkan gelisah dalam urusan akhirat merupakan cahaya hati. (ustman r.a.)
Orang mulia tidak berani berbuat durhaka kepada Allah dan orang bijaksana tidak akan memprioritaskan urusan dunia atas akhirat (Yahya bin Mu’adz ra)
Barangsiapa yang modal utamanya taqwa, maka lidah menjadi tak kuasa menjelaskan keuntungan agamanya. Dan barangsiapa yang modal pokoknya dunia, maka mulutpun akan kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kerugian agamanya. (Al-A’masyi).
Cinta kepada Allah merupakan asas ma’rifat, sedangkan iffah adalah tanda yakin, sementara pangkal yakin adalah taqwa dan rela dengan takdir Allah. Muhammad SAW.
Barangsiapa cinta kepada Allah, berarti cinta kepada orang yang dicintai Allah, barangsiapa cinta terhadap orang yang dicintai Allah, berarti cinta perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah, dan barangsiapa cinta terhadap perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah, tentu dia cinta melakukan tanpa diketahui manusia. Sufyan bin Uyainah ra)
Diposting oleh
RoeL Lee
di
02.24
0
komentar
Label: Mengingat PESANNYA
Sabtu, 12 Januari 2008
CUma ISENG.. [indera_mata]
ini sagnat menraik
jwaaablh knaepa hruuf abdramudl bais dbicaa!!
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
menuurt sbeauh peniltiean di Cmbrigde Uinervtisy, tdaik mejnadi maslaah bgaimanaa urtaun hufur-hufur di dlaam sebauh kaat, ynag palngi pnteing adlaah leatk hruuf partema dan terkhair itu bnaer.
Diposting oleh
RoeL Lee
di
06.31
1 komentar
Label: UniQ
Jumat, 11 Januari 2008
mmmm.... mati!!!
Wahai orang yang sibuk mengurusi dunia!
Sungguh, anda telah tertip oleh angan-angan yang panjang
Dan tenggelam dalam kelalaian
Hingga mendekati batas ajal.
Maut akan datang secara tiba-tiba
Sementara kubur merupakan peti amal
Tabahkanlah dirimu dari keganasan tipu daya dunia
Tiada kematian, melainkan telah ditetapkan ajalnya.
Ya Ilahi!
Untuk masuk surga Firdaus, aku bukanlah orang yang ahli
Tetapi terhadap neraka Jahim, sungguh aku pun tidak kuat
Maka terimalah tobatku dan ampunilah dosa-dosaku
Sungguh engkau Maha Pengampun
Sekalipun terhadap dosa yang amat besar
Aku memohon!
Perlakukanlah diriku
Sebagaimana engkau memperlakukan orang yang mulia
Kokoh kuatkanlah akuTetap berada di jalan yang lurus.
Diposting oleh
RoeL Lee
di
07.09
0
komentar
Label: qolBu
ZUHUD & LOVE
ZUHUD :
Za – zaadun lil Ma’aad – bekal menuju akhirat, yaitu takut kepada Allah
Ha – hidayah – petunjuk agama, yakni merambah jalan yang dapat menghantarkan untuk mencapai kepada ridho Allah.
Dal – Dawaam ’alat-Thaa’ah – konsisten dalam melakukan ketaatan.
(Ibnu Abbas ra)
Cinta kepada Allah merupakan asas ma’rifat, sedangkan iffah adalah tanda yakin, sementara pangkal yakin adalah taqwa dan rela dengan takdir Allah. Muhammad SAW.
Barangsiapa cinta kepada Allah, berarti cinta kepada orang yang dicintai Allah, barangsiapa cinta terhadap orang yang dicintai Allah, berarti cinta perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah, dan barangsiapa cinta terhadap perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah, tentu dia cinta melakukan tanpa diketahui manusia. (Sufyan bin Uyainah ra)
Diposting oleh
RoeL Lee
di
06.53
0
komentar
Label: MAHABBAH
Rabu, 09 Januari 2008
si SOPAK, BOTAK, dan BUTA
Pada suatu hari Allah memerintahkan malaikat bertemu dengan tiga orang Bani Israil. Ketiga-tiga mereka cacat; seorang botak, seorang sopak dan seorang lagi buta.
Malaikat yang menyamar seperti manusia itu bertanya si-sopak "Jika Allah hendak kurniakan sesuatu untuk kamu, apakah yang kamu mahu?" Si-sopak menjawab, "Saya mahu kulit saya sembuh seperti biasa dan diberi kekayaan yang banyak." Dengan takdir Allah, kulitnya kembali sembuh dan dikurniakan rezeki yang banyak.
Kemudian malaikat bertanya si-botak soalan yang sama. Si-botak menjawab, "Saya mahu kepala saya berambut semula supaya kelihatan kacak dan diberikan harta yang banyak." Tiba-tiba, dengan kurnia Allah si-botak itu kembali berambut dan diberikan harta yang banyak.
Selepas itu malaikat bertanya si-buta pertanyaan yang sama. Si-buta menjawab, "Saya hendak mata saya dicelikkan semula dan diberikan harta yang banyak." Dengan takdir Allah, mata si-buta menjadi celik dan dikurniakan kekayaan yang melimpah.
Selang beberapa bulan, Allah memerintahkan semula malaikat untuk berjumpa dengan ketiga-tiga orang cacat itu. Kali ini malaikat menyamar sebagai peminta sedekah. Dia berjumpa dengan orang pertama yang dulunya sopak dan meminta sedikit wang. 'Si-sopak' itu tidak menghulurkan sebarang bantuan malah mengherdik malaikat. Malaikat berkata, "Saya rasa saya kenal kamu. Dulu kamu sopak..dan miskin. Allah telah menolong kamu." Si-sopak tidak mengaku. Dengan kuasa Allah, si-sopak yang sombong itu bertukar menjadi sopak semula dan bertukar menjadi miskin.
Kemudian malaikat berjumpa dengan si-botak yang telah menjadi kaya dan berambut lebat. Apabila malaikat meminta bantuan, si-botak juga enggan membantu, malahan dia tidak mengaku bahawa dia dulu botak. Oleh sebab sombong dan tidak sedar diri, Allah menjadikan kepalanya botak semula dan bertukar menjadi miskin.
Malaikat berjumpa dengan orang buta yang telah diberikan penglihatan. Apabila malaikat meminta bantuan, si-buta memberikan keseluruhan hartanya dan berkata, "Ini semua harta pemberiaan Allah. Ambillah kesemuanya. Mata saya yang kembali celik ini adalah lebih berharga daripada kesemua harta ini." Malaikat tidak mengambil pemberian itu. Dia memberitahu bahawa dia adalah malaikat yang pernah datang dulu. Kedatangannya kali ini ialah untuk menguji siapa di antara mereka bertiga yang bersyukur.
Si-buta yang bersyukur itu terus dapat menikmati kekayaan dan penglihatannya. Manakala si-sopak dan si-botak kekal dengan keadaannya yang asal.
Moral & Iktibar
Allah mengurniakan kesenangan dan keselesaan adalah sebagai ujian untuk melihat siapakah di antara mereka yang bersyukur. Manusia yang bersyukur Allah akan tambah kurniaan sebaliknya manusia yang kufur akan diazab oleh Allah. Manusia seringkali lupa daratan apabila diberikan kemewahan dan kesenangan. Sangat sedikit hamba Allah yang bersyukur. Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, dia tidak akan bersyukur kepada Allah. Allah memberi kurnia kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan menarik nikmat daripada siapa sahaja yang dikehendakiNya. Sifat syukur adalah satu sifat yang terpuji, sebaliknya kufur (kufur nikmat) adalah sifat yang dicela oleh Allah.
Diposting oleh
RoeL Lee
di
04.42
0
komentar
Label: Cerita
Minggu, 06 Januari 2008
sorotan FAJAR tuk MANUSIA
“Wahai manusia !
Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi hidup bersuka ria.
Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi asyik mengumpulkan dan menumpuk harta.
Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.
Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani hidupnya dengan bersantai-santai.
Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.
Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral.
Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.
Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya.
Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi segala perilakunya tapi ia berbuat durjana.
Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu diminta pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas kasih orang lain.
Sungguh.. tiada Tuhan kecuali Aku.. dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku.
Wahai manusia !
Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Aku datangkan rejeki kepadamu, sementara engkau tidak pernah memujiKu. Dengan pemberian yang sedikit, engkau tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.
Wahai manusia !
Setiap hari Aku mendatangkan rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat datang kepadaKu dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejekiKu, namun engkau tidak segan-segan pula berbuat durjana kepadaKu. Aku kabulkan jika engkau memohon kepadaKu. KebaikanKu tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepadaKu tiada henti.
Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagiKu. Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan.
Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepadaKu. Engkau melupakan diriKu dan mengingat yang lain.
Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepadaKu engkau merasa aman-aman saja.
Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli.”
Diposting oleh
RoeL Lee
di
07.08
0
komentar
Label: MAHABBAH
I still have legs (Based on true story) : renungkan+
Dia lahir cacat, tanpa kedua belah tangan. Semua anggota keluargamenganggapnya aib sampai sampai ingin membuangnya kesungai … kecualiibunya. Dengan terpaksa, ibunya menitipkan anaknya kepada tetangganya.
Anggap saja namanya MEi, hidupnya penuh perjuangan dibawah bimbingannenek angkatnya. Terutama bagaimana dia membiasakan diri beraktifitasdengan kedua belah kakinya. Seringkali dia dianggap tidak sopan olehpara pembeli saat menjaga warung neneknya karena memberikan uangkembalian dengan kakinya, dan mereka seringkali hilang marahnya saatadi berkata "maaf, saya tidak punya tangan".
Beranjak dewasa dia bekerja sebagai pengawas pabrik dan pada akhirnyamemutuskan bekerja sendiri sebagai pemulung sampah. Memunguti gelasplastik dan hal lainnya, membersihkan, merapikan lalu dijualnya kembali.
Cukup mengesankan apa yang dia peroleh dari ketekunannya bekerjaseperti itu. Dia memiliki rumah kecil daerah tangerang bersama istridan 2 orang anak, dimana didalam rumah itu terdapat tv, kulkas, dapur,dan semua peralatan yang memadai dan masih terlihat baru.
MEi yakin bahwa sukses itu memerlukan harga yang harus dibayar. Hasiltabungannya kini mulai diarahkan untuk modal usahanya membuat tokomakanan suatu hari nanti.
Saat saya melihat tekad dan hasil jerih payahnya hingga hari ini, sayayakin dia akan bisa mewujudkan impiannya.
Bagaimana dengan kita? Syukuri akan keadaan, dan berbuatlah.. innallaha yughoiyiruma biqoumin …..
Semoga kita selalu diberi kekuatan
Diposting oleh
RoeL Lee
di
07.00
0
komentar
Label: PROGRESS