Kamis, 17 Januari 2008

sedih, mulia, dan cinta

Bersedih dalam urusan duniawi, membuat hati menjadi gelap, sedangkan gelisah dalam urusan akhirat merupakan cahaya hati. (ustman r.a.)

Orang mulia tidak berani berbuat durhaka kepada Allah dan orang bijaksana tidak akan memprioritaskan urusan dunia atas akhirat (Yahya bin Mu’adz ra)


Barangsiapa yang modal utamanya taqwa, maka lidah menjadi tak kuasa menjelaskan keuntungan agamanya. Dan barangsiapa yang modal pokoknya dunia, maka mulutpun akan kehabisan kata-kata untuk menjelaskan kerugian agamanya. (Al-A’masyi).


Cinta kepada Allah merupakan asas ma’rifat, sedangkan iffah adalah tanda yakin, sementara pangkal yakin adalah taqwa dan rela dengan takdir Allah. Muhammad SAW.


Barangsiapa cinta kepada Allah, berarti cinta kepada orang yang dicintai Allah, barangsiapa cinta terhadap orang yang dicintai Allah, berarti cinta perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah, dan barangsiapa cinta terhadap perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah, tentu dia cinta melakukan tanpa diketahui manusia. Sufyan bin Uyainah ra)

Tidak ada komentar: