Minggu, 06 Januari 2008

I still have legs (Based on true story) : renungkan+

Dia lahir cacat, tanpa kedua belah tangan. Semua anggota keluargamenganggapnya aib sampai sampai ingin membuangnya kesungai … kecualiibunya. Dengan terpaksa, ibunya menitipkan anaknya kepada tetangganya.
Anggap saja namanya MEi, hidupnya penuh perjuangan dibawah bimbingannenek angkatnya. Terutama bagaimana dia membiasakan diri beraktifitasdengan kedua belah kakinya. Seringkali dia dianggap tidak sopan olehpara pembeli saat menjaga warung neneknya karena memberikan uangkembalian dengan kakinya, dan mereka seringkali hilang marahnya saatadi berkata "maaf, saya tidak punya tangan".


Beranjak dewasa dia bekerja sebagai pengawas pabrik dan pada akhirnyamemutuskan bekerja sendiri sebagai pemulung sampah. Memunguti gelasplastik dan hal lainnya, membersihkan, merapikan lalu dijualnya kembali.
Cukup mengesankan apa yang dia peroleh dari ketekunannya bekerjaseperti itu. Dia memiliki rumah kecil daerah tangerang bersama istridan 2 orang anak, dimana didalam rumah itu terdapat tv, kulkas, dapur,dan semua peralatan yang memadai dan masih terlihat baru.
MEi yakin bahwa sukses itu memerlukan harga yang harus dibayar. Hasiltabungannya kini mulai diarahkan untuk modal usahanya membuat tokomakanan suatu hari nanti.
Saat saya melihat tekad dan hasil jerih payahnya hingga hari ini, sayayakin dia akan bisa mewujudkan impiannya.
Bagaimana dengan kita? Syukuri akan keadaan, dan berbuatlah.. innallaha yughoiyiruma biqoumin …..
Semoga kita selalu diberi kekuatan

Tidak ada komentar: